Kisah Syuhada Pertama dalam Islam

"Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaianindah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat." (Q.S.Al-A'raf[7]:26)
       Allah memberi hamba-Nya beraneka ragam perhiasaan dan pakaian. Namun, pakaian yang terbaik adalah pakaian takwa, yakni selalu bertakwa kepada Allah swt. Orang miskin yang berpakaian compang-camping tetapi kekuatan takwanya tinggi itu lebih baik daripada orang kaya yang berpakaian indah dan mewah tetapi ketakwaan sangat rendah.
     Para syuhada adalah orang yang tidak gentar menghadapi ujian. keimanan mereka telah menghujam ke dalam hati. Mereka menjadikan Islam sebagai agama dan keyakinan. Islam benar-benar diamalkan sehingga melekat pada perengrai mereka, layaknyapakaian yang melekat pada tubuh. Itulah pakaian takwa yang demikian agung.

     Kisah syuhada pertama dalam islam adalah Ammar dan kedua orang tuanya. Mereka disiksa kaum kafir karena memeluk Islam. Namun, siksaan itu tak sedikitpun menyurutkan keimanan. Mereka tetap berpegang teguh terhadap agama yang dipeluk, setia kepada Allah swt dan Rasul-Nya.
     Ammar terkadang dipaksa berbaring diatas batu cadas panas di bawah terik matahari sahara yang membakar. Di lain waktu, ia dipaksa memakai baju besi dan disuruh berdiri selama berjam-jam sampai siang menjelang, hingga baju besi yang dipakainya berubah menjadi panas yang tak tertahankan, dan ia harus merasakan penderitaan itu tanpa bisa berbuat apa-apa.
     Begitu juga Yasir, ayah Ammar, tewas setelah disiksa oleh kafir Quraisy. adapun Sammiyah, ibu Ammar suatu hari dipaksa berdiri dibawah terik matahari. Saat Abu Jahal melewatinya, dia menyiksa wanita itu dan akhirnya melemparinya dengan tombak. Ibu Ammar itu pun terluka dan tewas. Subhanallah..!!!

"Ketahuilah, banyak Orang yang berpakaian Putih
Bersih Namun ternoda agamanya. Berapa Banyak
Orang yang memuliakan dirinya, namun ternyata
malah dihinakn oleh dirinya sendiri. Ingatlag, segera
(kau hapus) keburukan yang telah lalu dengan
kebaikan yang masih baru."
Share on Google Plus

About Unknown

Agus S. Hermawan menempuh pendidikan Sistem Komputer di Universitas Diponegoro. Saat ini beliau bekerja di Divisi Human Resources Kantor Pusat AirNav Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar