Tumbuh dan Runtuhnya Hati

Jika kita berbicara hati, maka kita akan berbicara juga dari manakah energi hati itu tumbuh. Semua mengetahui suatu sikap percaya secara spontan dari lubuk hati setelah dicoba menggunakan akal dan pikiran, hingga mereka sampai pada batas ilmu pengetahuan seseorang, hingga mereka nyakin, itulah iman, sang penggerak hati.

Bagi Dakwah, Militansi atau matinya gerakan kader Dakwah tergantung pada iman mereka masing-masing. Itu tercermin dari progresifitas kinerja dakwah, saat iman tumbuh, semangat membara, jiwa perjuangan menggelora dan kemenangan dakwah benar-benar didepan mata, bukan untuk dinikmati, tapi seutuhnya untuk Robb penguasa Bumi. Sebaliknya, saat keimanan memudar, jiwa pejuang menghiang, semangat tak tau entah kemana, dan dakwah terlantar lantaran sang pahlawan tak punya harapan, untuk bertempur, perang melawan kemunafikan.

Ikhwah, saat diri ini terasa hampa, sadari lah, kau tak bisa sendirian menanggung beban dunia ini, aku tau, kau adalah jiwa-jiwa langit. Tapi, apakah kau tak menyadari perkataan Umar Bin Khattab ra. "Tiada Islam tanpa Jama'ah, tiada jama'ah tanpa pemimpin, dan tiada pemimpin tanpa keta'atan." kau adalah pemimpin, kau adalah qiyadah bagi adik-adik angkatanmu dikampus, kau itu ketua komisariat KAMMI Fakultas Teknik UNDIP.

Tentu, masih terngiang perkatan bang Ahlan, sang mas'ul legendaris KAMMI Teknik, "Akhi, Jika kita bicara Indonesia, kita tidak akan luput untuk membicarakan Jawa, Saat kau berbicara Jawa,  maka Jawa Tengah yang notabenya tempat kita berdiri saat ini akan dibicarakan, Ketika Jawa Tengah disebut, Tak mungkin dipungkiri Semarang selaku jantung Jawa Tengah tidak akan pernah luput untuk dibicarakan, dan kita melihat ada Ormawa terbesar di Jawa Tengah, KAMMI, dan KAMMI Semarang adalah koordinator gerakan KAMMI, saat kita bicara KAMMI Semarang, maka mau tidak mau mereka akan menuju KAMMI FT UNDIP selaku KAMMI paling besar disini, paling settle, dan mandiri, berdiri di kampus paling megah di Jawa Tengah, UNDIP. Dari sinilah, mimpi kita bisa tercapai, gerakan dakwah ini adalah puzzle, dan antum jadi bagian berharga dalam puzzle dakwah di Indonesia."

Baru saja, kau mendapatkan SMS dari seorang akhwat, dia salah satu PH terbaikmu.
"Ku Kira, Aku telah benar-benar mengenalmu... Ternyata Aku salah besar.
dimulai dari senyuman hangat tulus itu, ak sudah jarang menemukannya.
elusan lembut kata-kata penyemangat, pundak yang bersedia menompang, seakan hilang tertelan berbagai kesibukanmu..
tak hanya itu, saat panggilan itu datang, kukira GERAKmu lamban sekarang untuk memenuhinya.
padahal aku tau, mereka yang ada diposisimu sekarang lebih FAHAM benar akan amanahnya, bukan sepertiku dulu yang ikut-ikutan.
MILITANSImu kemana ? hilangkah ?
Padahal engkaulah MUHARRIK yang sekrang dicari-cari.
Penggerak Garda terdepan, taj uga SADARkah dirimu ?
.
KAMMI TEKNIK, aku rindu sosokmu yang dulu."

Sadarlah wahai Jiwa, engkaulah yang dirindukan untuk membawa dakwah ini menuju kemajuan, Bangunlah wahai Pejuang, kau adalah simbol kebangkitan bagi KAMMI, Bagi UNDIP, bagi Semarang, serta Jawa Tengah dan INDONESIA. teruslah berjuang, karena rasa sakit yang kita alami, akan INDAH pada WAKTUnya.
Share on Google Plus

About Agus S. Hermawan

Agus S. Hermawan menempuh pendidikan Sistem Komputer di Universitas Diponegoro. Saat ini beliau bekerja di Divisi Human Resources Kantor Pusat AirNav Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar