Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu umat yang
bisa bangkit dan tegak, maju dan cemerlang peradabannya, adalah karena
pribadi-pribadi mereka memiliki jiwa yang kuat, tekad yang bulat, cita-cita
yang luhur, akhlak yang terpuji, perjalanan hidup yang mulia, saling
berhubungan dengan erat di antara mereka dan keluarga mereka. Mereka menjauhi
hal-hal yang merusak, perbuatan-perbuatan hina dan buruk, tidak melampiaskan
nafsu mereka dalam segala kelezatan dan syahwat, jauh dari kejahilan dan
penyimpangan.
Akhlak mulia merupakan salah satu asas terpenting dalam
ajaran Islam untuk membina pribadi dan memperbaiki masyarakat. Karena
keselamatan masyarakat, kekuatan, kemuliaan, dan kewibawaan pribadi-pribadinya
sangat tergantung pada sejauh mana mereka berpegang dengan akhlak mulia
tersebut. Dan masyarakat akan hancur dan rusak tatkala mereka meninggalkan dan
menjauhi akhlak yang terpuji.
Allah telah memberikan Islam berbagai keistimewaan
tersendiri yang menakjubkan, seperti ajarannya yang meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia, sifat wasathiyyah yaitu tengah-tengah antara sifat ifrath
(ghuluw/berlebihan) dan sifat tafrith (lalai dan meremehkan), serta senantiasa
aktual dan sesuai untuk setiap waktu dan tempat.
Maka dengan karunia Allah, Islam menjadi petunjuk dan
pembimbing bagi manusia, petunjuk menuju jalan kebahagiaan, kebaikan,
kegembiraan dan kesenangan di dunia dan akhirat.
Dan kita dapati semua itu dalam ajaran Islam, karena Islam
mengarahkan setiap pribadi manusia untuk membina fisik dan jiwanya secara
sempurna dan seimbang, tidak timpang pada salah satunya. Islam menyeru agar
mereka berpegang dengan akhlak mulia dan mendakwahkannya, dan agar mereka
meninggalkan serta menjauhi segala akhlak yang buruk.
0 komentar:
Posting Komentar