Malam ini aku kembali susah tidur, rasa
kerinduan yang membuncah kepada ibunda dan almarhum ayah terasa menarik
kefokusanku, hingga aku merasa berada bukan dimana aku berdiri dan berpijak,
tapi disamping mereka.
Melayangnya pikiranku, seperti
membumbung terbang keangkasa memaksa tangan ini bergerak sendiri, meraba-raba
keramik mencari benda kecil yang bisa menghubungkanku secara kilat dan
memberikanku informasi terpecaya tentang bunda.
Dengan lihai aku memencet tombol-tombol
unik pemecah sandi-sandi yang terenkripsi dihandphone Blackberryku.
“PING!!” pesan khas penyapa lawan
bicara didunia BBM-an.
“Mama, lagi opo kim ?” tanyaku
“Miki
ta lagi nonton TV… tapi aku saiki lagi nang sekolah.” Jawab Adikku polos.
“Mama nang umah gaweane apa kim ? kan
wis ran gurus bapak mener.” Aku melanjutkan pertanyaan.
“Ngurusin umah.” Jawab adikku lagi.
“Piye kabar’e mama kim ? esih kayak
biasa kan ?”
“Biasa.. kadang” gawe eh anget. Di kira
mamane bapane pagi jagogan slonjor.”
Ketika waktu seperti berhenti, setiap
kata-kata yang tertulis ini kembali menenggelamkanku dalam kesedihan. Bayang-banyang
ibuku saat dahulu mengurusi bapak yang jatuh sakit semenjak aku awal masuk
kuliah 2009 sampai akhirnya Allah mengambil hamba yang dicintainya pada 2013
ini. Setiap pagi, ibuku mengajak bapak sholat, mengajari beliau membaca bacaan
sholat, karena penyakit struk yang menimpa ayahku sehingga ingatan untuk
sholatpun agak terlupakan, dan dengan sabar ibuku menuntun tiap roka’at-roka’at
sholat menyesuaikan dengan kondisi bapakku yang tertidur.
Aku bahagia memiliki ibu sepertimu,
cinta ibuku pada bapakku sangat terasa diusia senja. Beliau selalu memandikan
bapak tiap pagi, kemudian mendudukinya didepan hanya sekedar mencari sinar matahari
guna kesehatan bapak. Tak lupa secangkir teh hangat terhidang untuk bapak. Disuapin
sedikit demi sedikit untuk ayahku, setiap waktu berjalan seperti itu. Hingga
masa itu hilang dan berlalu.
Tiba-tiba tetesan air jatuh sendiri
tanpa diminta. Ya, Allah sesungguhnya aku
hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, dan anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada
ditangan-Mu, hukum-Mu berlaku atas diriku, adil ketentuan-mu terhadapku. Aku
memohon kepada-Mu ya Allah, dengan semua nama yang Engkau berikan kepada
diri-Mu atau yang Engkau ajarkan nama itu kepada salah seorang makhluk-Mu, atau
yang Engkau tempatkan di dalam ilmu yang tersembunyi di sisi-Mu, Berikanlah
tempat tertinggi untuk kedua orangku di Surga-Mu ya Allah, himpunkanlah kami
kembali dengan utuh disurga-Mu ya Rabbi..
Kecintaan mereka yang menyebabkan aku
ada, aku beribadah setiap waktu, aku bersyukur kepada-Mu, memuji nama-Mu. Semua
mereka yang mengajarkan. Maka berilah kesempatan pada mereka untuk selamanya
ada ditempat tertinggi disamping-Mu kelak saat hari kiamat tiba.
Love you mama, and miss you bapak.
0 komentar:
Posting Komentar