INTEGRITAS : CULTURE KERJA DI AIRNAV

Integritas, SDM, AirNav Indonesia, Indonesia, Human Resources, HRD, Agus, Subkhi, Hermawan
Kompas Integritas (sumber : Google Image)
Budaya perusahaan merupakan pencerminan seluruh nilai-nilai yang berlaku dan dilaksanakan oleh setiap insan di perusahaan baik itu Karyawan, Direksi, Komite-komite dan Dewan Pengawas. Nilai – nilai yang berlaku dalam perusahaan mampu mengantar perusahaan untuk mencapai Visi dan menjalankan Misi nya. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada Stakeholders, setiap Insan AirNav wajib menjaga dan mempunyai nilai-nilai kerja sebagai perwujudan dari Budaya Perusahaan, yang dikenal sebagai “ISAFE” (Integrity – Solidity – Accountability – Focus on Safety – Excellent Service).

Integrity, Salah satu kata yang sering Saya dengar, Saya yakin Anda pun sering mendengarnya. Jika Anda berkecimpung di bidang pengelolaan sumber daya manusia (SDM), Ini kata penting, tetapi sulit menjabarkannya jika keinginan Kita adalah mendorong seseorang agar memiliki integritas yang baik. Pokok soalnya bukan pada upaya mendorong orang memahami artinya karena orang yang tahu apa itu integritas belum tentu memiliki integritas yang baik.

Berdasarkan arti kamus (kamus besar bahasa Indonesia), integritas adalah “mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan”. Di AirNav para pendahulu merumuskan integritas dan menjadikannya sebagai salah satu komponen ISAFE.

Dalam pengertian kami, integritas adalah suatu keyakinan untuk menjunjung kebenaran dengan etika yang tinggi. Esensi dari integritas adalah jujur dan bertanggung jawab terhadap setiap perkataan dan perbuatan. Integritas termanifestasikan dari sinkronisasi komitmen yang tinggi demi kemajuan perusahaan juga mengutamakan kepentingan korporasi dari kepentingan yang lain. Integritas seseorang tak mudah terlihat. Karena itu, menguji apakah seseorang memiliki integritas yang baik tak cukup melalui tes tertulis atau wawancara. Mereka yang lulus dan berhak mendapat label integritas adalah mereka yang telah melewati suatu masalah pelik dan dilematik, dimana ia dihadapkan pada pilihan untuk jadi orang baik (jujur) atau sebaliknya. Tatkala ia memilih bersikap jujur, teguh pada prinsip hidupnya yang positif, tak tergoda oleh rayuan pihak lain yang melenceng dari nilai positif, tidak tergoda untuk menyerah pada keadaan, tetap berpegang pada prinsip-prinsip perusahaan, maka ia pantas disebut berintegritas. Oleh karena itu, action menjadi komponen penting untuk melihat integritas seseorang.

Menurut Herdy Harman dalam buku Telkomsel Ways, integritas harus terus-menerus “diingatkan” agar kelak menjadi kebiasaan. Setelah menjadi bagian alam bawah sadar maka integritas akan menjadi bagian dari budaya perusahaan. Pengingatan ini bisa melalui pendidikan, bacaan, wejangan, dan bahkan contoh nyata dari kisah perjuangan karyawan di sekitar kita. Seseorang yang cukup dominan di suatu lingkungan, sadar atau tidak, bisa menularkan kebiasaannya kepada yang lain. Membumikan integritas menjadi tanggungjawab pimpinan disemua lini perusahaan. Maka,  pemimpin yang baik adalah contoh yang nyata untuk ditiru.




Sumber :
  1. AirNav Indonesia. PER 007 Tahun 2015 : Pedoman Perilaku di Lingkungan Perum LPPNPI;
  2. Harman, Herdy. The Telkomsel Ways dan Transformasi Human Capital. Jakarta : Rayyana, 2015.
Share on Google Plus

About Agus S. Hermawan

Agus S. Hermawan menempuh pendidikan Sistem Komputer di Universitas Diponegoro. Saat ini beliau bekerja di Divisi Human Resources Kantor Pusat AirNav Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar